!...Just click for join my Pinterest

 Link Collider - Best SEO Booster

Ini Bukan Spam, Silahkan Klik untuk Info Selengkapnya




Welcome to Nursingscience-2008.blogspot.com

SEHAT BANGSAKU SEHAT NEGERIKU

Agenda pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 adalah mewujudkan akses dan dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap, yang berarti bahwa setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan, ditempat pelayanan kesehatan yang terstandar, dilayani tenaga kesehatan yang kompenten, menggunakan standar pelayanan, dengan biaya yang terjangkau serta mendapatkan informasi yang adekuat atas kebutuhan pelayanan kesehatannya.

Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Djuwita Moeloek, SpM(K) dalam acara upacara Hari Kesehatan Nasional ke-50 di lapangan silang Monas, Jakarta.
Pada acara tersebut diikuti oleh mantan Menkes RI, Dr. dr. Siti Fadila Supari, Sp.JP(K), Ketua BPJS, DR. dr. Fachmi Idris, M.Kes, Ketua Umum KOWANI, DR. Dewi Motik Pramono, M.Si, pejabat Eselon 1 dan 2, serta para pegawai di seluruh Kemenkes  RI. Inspektorat Jenderal pada tahun ini terpilih sebagai koordinator dalam Upacara Hari Kesehatan Nasional ke-50. Tema yang dipilih untuk menjadi tema HKN periode emas adalah "Indonesia Cinta Sehat" dengan sub tema "Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku". Tema tersebut dipilih karena Kemenkes ingin menjadikan budaya hidup sehat adalah bagian keseharian hidup bangsa dan diharapkan dapat menjadikan masyarakat Indonesia yang bermartabat.
"Peringatan Hari Kesehatan Nasional  periode emas ini sungguh sebuah momentum yang harus kita manfaatkan untuk meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberi makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan", tutur Menkes.
Demi mewujudkan visi dari pemerintah dalam kurun waktu 2014-2019 sejalan dengan tema Hari Kesehatan Nasional, Menkes meminta beberapa hal yang harus diperhatikan adalah: 
Pembangunan kesehatan merupakan investasi negara, khususnya dalam menopang peningkatan indeks pembangunan manusia, bersama dengan pendidikan dan pendapatan perkapita. Untuk itu sebagai investasi, orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong kepada aspek-aspek promotif dan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitasi. 
Pendekatan sasaran pokok pembangunan kesehatan adalah ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, pasangan usia subur serta usia lanjut khususnya di daerah populasi tinggi, terpencil, perbatasan, kepulauan dan rawan bencana. 
Diperlukan pelibatan aktif dari akademisi, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah sebagai satu kesatuan team work sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang harus mampu bersaing dengan bangsa atau negara lain. 
Pola kepemimpinan perlu berubah dari pasif menjadi aktif merespon dan mengantisipasi persoalan yang ada; dari yang sifatnya directive menjadi colaborative; dari yang sifatnya individualism menjadi team work, dan dari yang sifatnya serve menjadi care. 
Tata kelola program dan administrasi terus menerus kita tingkatkan kearah yang lebih baik, melalui sinergitas antara pusat dan daerah, satu kesatuan siklus manajemen yakni perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sampai pada pertanggungjawaban serta pengadministrasiannya. 

" Saya percaya bahwa apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh maka kita akan mampu mencapai hasil yang baik dalam kurun waktu 5 tahun" tutup Menkes.

Referensi by: http://www.itjen.depkes.go.id/berita/read/150/0/SEHAT-BANGSAKU-SEHAT-NEGERIKU
Previous
Next Post »