!...Just click for join my Pinterest

 Link Collider - Best SEO Booster

Ini Bukan Spam, Silahkan Klik untuk Info Selengkapnya




Welcome to Nursingscience-2008.blogspot.com

Mengenal Tumbuh Kembang Anak melalui Denver

Selamat pagi sobat blogger indonesia, apa kabar? 
semoga kabar baik dari sobat. Kali ini saya akan membuat bahasan tentang "Mengenal Tumbuh Kembang Anak melalui Denver".
Yach mungkin begitulah judul yang tepat. Langsung saja kita masuk ke pokok bahasan, sebagai berikut :

Latar Belakang 


Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. 

Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. 

Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim untuk perkembangan.

Pengertian

1. DDST 

Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi.
Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut: 

  1. Tentukan usia anak saat pemeriksaan 
  2. Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan 
  3. Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada mulai motorik kasar, bahasa, motorik halus dan personal social 
  4. Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal
  • Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/ lebih pada 2 sektor atau 2 keterlambatan/ lebih pada 1 sektor ditambah 1 keterlambatan pada 1 sektor/ lebih
  • Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/lebih pada 1 sektor atau terdapat 1 keterlambatan pada 1 sektor/lebih
  • Dapat juga dengan menentukan ada tidaknyya keterlambatan pada masing-masing sector bila menilai setiap sector atau tidak menyimpulkan gangguan perkembangan keseluruhan. 
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up” selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.

1.a. Aspek perkembangan yang dinilai Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi :

  • Personal Social ( perilaku sosial ) : Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 
  • Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus ) : Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
  • Language ( bahasa ) : Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah ddan berbicara spontan.
  • Gross Motor ( gerakan motorik kasar ) : Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas ( kemampuan ) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja. 

1.b. Alat yang di gunakan 

  • Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning, hijau- biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil. 
  • Lembar formulir DDST. 
  • Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya. 

1.c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap : 

Tahap I : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia : 
  • 3-6 bulan 
  • 9-12 bulan 
  • 18-24 bulan 
  • 3 tahun 
  • 4 tahun 
  • 5 tahun
Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap I. Kemudian dilanjutkan pada eveluasi diagnostik yang lengkap.

1.d. Penilaian 

Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan ( Questionable ) dan tidak dapat dites ( Untestable ).
  • Abnormal - Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih. - Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
  • Meragukan - Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih. - Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia. - Tidak dapat dites Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
  • Normal - Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas. 
Dalam pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.

2. Pertumbuhan 

Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisik akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. 

Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet. 
Pengukuran berdasarkan usia, yaitu :
  1. Tinggi Badan : Pengukuran ini digunakan untuk menilai status perbaikan gizi. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian tinggi badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standarr baku NCHS yaitu menggunakanpresentase dari median sebagai berikut : lebih dari atau sama dengan 90 % dikatakan normal, sedangkan kurang dari 90% dikatakan malnutrisi kronis (abnormal).
  2. Berat Badan : Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai paeningkatan atau penuruan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh kembang anak. Selain menilai berdasarkan status gizi dan tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Adapun cara menentukan berat badan. Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS (National Center for Health Statistics) yaitu menggunakan presentil kurang atau sama dengan tiga termasuk kategori malnutrisi. 
Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu menggunakan presentasi dari median sebagai berikut : antara 80 – 100% dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi akut (wasting). Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar baku NCHS yaitu menggunakan presentil sebagai berikut : persentil 72-25 dikatakan normal, persentil 10-5 dikatakan malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil 5 dikatakan malnutrisi berat.

Selain penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Sebagaimana penelitian Anwar (2003), dengan adanya KMS perkembangan anak dapat dipantau secara praktis, sederhana dan mudah.

3. Perkembangan 

Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim untuk perkembangan. 

Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Penilaian terhadap perkembangan seorang anak dapat di nilai melalui kemampuan fungsi organ seseorang dalam melakukan fungsi tubuhnya, seperti kemampuan dia bergerak, bernyanyi, berbicara dan berjalan. Perkembangan pada anak dapat dideteksi dengan cara : DDST (Denver Development Screening Test) dan KPSP (Kuesioner Pra Screening Perkembangan ). 

Untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah melakukan wawancara tentang factor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, test skrining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes psikologi, atau pemeriksaan lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama ini; evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, bahasa; serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya, seperti pemeriksaan nurologis, metabolic dan lain-lain. 


Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja

1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan )

masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.

masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu : 
  • masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi. 
  • Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina. 

2. Masa Bayi : 0-1 bulan 

a. Masa neonatal (0-28 hari)

Terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya. 1. masa neonatal dini : 0-7 hari 2. masa neonatal lanjut : 8-28 hari 

b. Masa pasca neonatal

Proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun). 

3. Masa Pra Sekolah 

Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir. 

4. Masa Sekolah 

Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun).

a. Masa pra remaja : usia 6-10 tahun 

b. Masa remaja meliputi : 

1) Masa Remaja Dini
  • wanita : usia 8-13 tahun
  • pria : usia 10-15 tahun
2) Masa Remaja Lanjut
  • wanita : usia 13 - 18 tahun
  • pria : usia 15-20 tahun


Tumbuh Kembang Neonatus 

Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 - 4500 g. Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 - 55 cm.
Pertumbuhan setelah lahir : 

a. Berat Badan 

Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. 

Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai. Pacu tumbuh pra adolesen dengan rata-rata kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan pacu tumbuh adolesen . 

Dibandingkan dengan anak laki-laki , pacu tumbuh anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. 

b. Tinggi Badan 

Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :




Tumbuh Kembang Anak Balita 

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Melalui Denver Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu : 
  1. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ). 
  2. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
  3. Langauge ( bahasa ) 
  4. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar ) 
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan : 
  1. Tingkah laku sosial 
  2. Menolong diri sendiri 
  3. Intelektual 
  4. Gerakan motorik halus 
  5. Komunikasi pasif 
  6. Komunikasi aktif 
  7. Gerakan motorik kasar


DAFTAR PUSTAKA

  • Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Buku Saku Pratikum Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. 
  • Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. 
  • Donna, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC.

Demikian sajian singkat dari NursingScience-2008.blogspot.com, bila penjelasan di atas tidak cukup untuk menutup pertanyaan yang ada, silahkan Anda request materi atau berkomentar sesuai topik bahasan. Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
5 Oktober 2015 pukul 15.32 ×

Terima kasih atasartikelnya sangat membantu :)

Congrats bro smt-official.blogspot.com you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar